by - 7:43 PM

PENGARUH BUNYI/SUARA MUSIK TERTENTU TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)
Ario Miftahul Hikmah
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk  mengetahui pengaruh bunyi/suara musik tertentu terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  pada  jenis musik tertentu  dapat memberikan  pengaruh  positif terhadap pertumbuhan kacang hjau. Jenis musik yang dipakai dalam perlakuan adalah musik klasik, musik rock, musik dangdut, dan Murottal Quran. Parameter  yang diukur adalah panjang daun dan lebar daun. Perlakuan pada tanaman dilakukan dengan  memberi  musik  selama 30 menit setiap  hari. Hasil  akhir  menunjukkan  bahwa  pertumbuhan kacang hijau yang diperdengarkan murottal quran mengalami pertumbuhan yang relatif pesat dibanding yang lain. Pada musik klasik dan musik dangdut mangalami peningkatan tinggi yang cukup baik. Sedangkan, pada musik rock, tumbuhan mengalami peningkatan tinggi yang relatif kecil.

Kata Kunci: Bunyi, Musik, Pertumbuhan, dan Kacang hijau (Phaseolus radiatus)


1.1 PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang, musik telah menjadi bagian hidup seseorang. Setiap hari, orang pasti mendengarkan musik. Di rumah, setiap orang  dapat memutar lagu dari MP3. Di sekolah, setiap hari diputarkan lagu-lagu rohani. Bahkan, pusat-pusat perbelanjaan pun memutar lagu sepanjang hari agar tercipta suasana yang nyaman. Bahkan, bagi beberapa orang, musik menjadi teman ketika sedang belajar dan menjadikan musik sebagai teman tidur. Musik begitu saja mengalir dalam hidup seseorang, emosi pun juga dapat dipengaruhi oleh musik. Di saat sedang senang maupun sedih mendengarkan musik sangat digemari, musik sebaliknya juga kadang mempengaruhi perasaan seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa musik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, suatu karya seni dengan segenapunsur pokok dan pendukungnya, segala bunyi yang dihasilkan secarasengaja oleh seseorang atau lebih dan disajikan sebagai musik. Musik menghasilkan getaran suara dan gelombang dengan frekuensi tertentu sesuai jenis musiknya (Jberry. 2010).
Jenis-jenis musik tersebut antara lain adalah musik klasik, music rock, musik dangdut, dan murottal Qur’an. Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik di golongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era in, nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para composer klasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka rubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata untuk mempermudah, terutama untuk kepentingan akademis (Dhani, 2003).

Musik rock adalah genre musik  populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50-an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta  berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik (Fathur, 2010).
Bunyi khas dari musik rock berasal dari gitar listrik atau gitar akustik , dan penggunaan back beat yang menonjol pada rhythm section dengan gitar bassdandrum, dan kibor seperti organ atau  piano. Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik (Fathur, 2010).
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang  berkembang diIndonesia.Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) danArab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-anmembuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat denganmasuknya penggunaangitar listrik dan juga bentuk pemasarannya.Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangatterbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong,langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music (Wikipedia,2014).
Penyebutan nama dangdut merupakan onomatopedari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnyaadalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakatkelas pekerja saat itu (Wikipedia,2014)
Seperti halnya musik, sebagai orang Islam tentu lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menjadi lagu yang sudah tidak asing lagi didengar setiap harinya. Al-quran menjadi pedoman setiap manusia dalam hal apapun, karena Al-quran memiliki kelebihan dibandingkan musik-musik yang lain ketika dilantunkan. Karena Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diyakini kebenarannya, dan dijadikan salah satu syarat keimanan bagi setiap muslim. Dalam sejarah turunnya Al-Qur’an Ayat suci Al-Qur’an diturunkan dikota Makkah dan dikota Madinah Munawarah (Asti, 2009). Kalam yang terdapat dalam Al-quran bernilai sastra tinggi, karenanya lantunan Al-quran amat digemari bahkan orang-orang yang tidak faham bahasa Arab. Karena itulah Al-quran menjadi sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia salah satunya adalah karena nilai sastranya yang amat tinggi yang tak lekang dimakan zaman.
Bukan hanya digemari karena nilai sastranya, Al-Qur’an juga merupakan obat yang komplet untuk segala jenis penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat (Ad-Dihami, 2005), sedangkan Yani Ahmad (2002) menyatakan bahwa Al-Qur’an bermanfaat untuk menjadi obat, penawar dan penyembuh dari berbagai persoalan hidup manusia.
Musik tidak hanya mempengaruhi manusia tetapi juga mempengaruhi makhluk hidup lain, yaitu tumbuhan. Walaupun tumbuhan tidak memiliki telinga dan mendengarkan musik seperti manusia, namun,telah dibuktikan bahwa stomata pada tumbuhan merespon adanya music (Jberry, 2010).
Ketika musik dengan frekuensi tertentu dimainkan padatumbuhan, stomata tumbuhan akan terbuka. Terbukanya stomata akanmenyebabkan penyerapan pupuk yang lebih efisien daripada tumbuhan tanpa dimainkan musik. Penyerapan pupuk yang baik diikuti dengantumbuh kembang tanaman yang lebih baik sehingga menyebabkantumbuhan yang didengarkan musik berkembang lebih baik (Dwidjoseputro,1990).
Selain itu, pemberian musik secara terputus-putus selama 30 menit setiap hari memberi pengaruh yang lebih baik pada tumbuhan dibandingkan dengan pemberian musik secara konstan selama 8 jam. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Dorothy Retallack.Tanaman-tanaman yang mendengarkan nada-nada yang konstan selama 8 jam sehari dan mati dalam waktu 14 hari. Sedangkan tanaman yang diperdengarkan musik secara terputus putus tumbuh sangat subur dan sehat bahkan lebih dari tanaman-tanaman yang tidak diperdengarkan musik sama sekali. (Amelia Hill, 2010).
Selain itu, adanya penelitian bahwa tanaman akan berkembang lebih baik bila di perdengarkan musik yang selaras. Musik tersebut haruslah musik yang teraturan, tertib dan harmonis sehingga dapat menciptakan keadaan yang stabil dan nyaman sehinnga tumbuhan dapat bertumbuh dengan baik (Dede, 2010).
Kacang adalah tumbuhan anggota genus Phaseolus. Tanaman Kacang Hijau   memiliki banyak nama popular di berbagai Negara,di Filipina disebut Balatong dan di China disebut chi xiao do. Dalam tata nama ilmiah Kacang Hijau mempunyai klasifikasi sebagai berikut (Dwidjoseputro,1990) :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan    
                           berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta
                         (Menghasilkan biji)
Divisi               :Magnoliophyta (Tumbuhan
                         berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping        
                          dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Famili              :
Fabaceae (suku polong-
                          polongan)
Genus              :
Phaseolus
Spesies              : Phaseolus radiatus L.
Apakah musik dan Murottal Qur’an juga mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lain selain manusia, seperti tumbuhan? Apakah saat tumbuhan diperdengarkan musik dan Murottal Qur’an,tumbuhan juga dapat merasakan manfaat dari musik dan Murottal Al-Qur’an itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, peneliti melakukan sebuah penelitian terhadap tanaman kacang hijau untuk membuktikan pertanyaan di atas yang sekaligus akan diurgensikan dengan ayat Al-Quran surat Al-isra’ ayat 44 sebagai perbandingan spiritual sehingga dalam praktikum ini tidak hanya dilakukan dengan perbandingan literatur teori dan pemikiran manusia tapi juga kalam Allah SWT yaitu ayat-ayat Al-Qur’an.
Qur’an Surat Al-isra’ ayat 44 :
 كَانَ إِنَّهُ تَسْبِيحَهُمْ تَفْقَهُونَ لاوَلَكِنْ بِحَمْدِهِ يُسَبِّحُ إِلا شَيْءٍ مِنْ وَإِنْ فِيهِنَّ وَمَنْ وَالأرْضُ السَّبْعُ السَّمَاوَاتُ لَهُ تُسَبِّحُ
غَفُورًا حَلِيمًا
Artinya :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. 
Mini riset ini berlatar belakang surat Al-Isra’ ayat 44 ini, bahwasannya semua makhluk hidup juga melakukan tasbih dan tahmid kepada Allah SWT dan tidak hanya manusia. Akan tetapi sebagai manusia tidak mengerti dan tidak mengetahui akan tasbih yang mereka ucapkan. Oleh karena itu diadakannya peneliti ini akan coba dibahas tentang bukti bahwa tanaman juga memiliki SQ dengan implementasinya adalah bertasbih dan bertahmid menyebut nama Allah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam mini riset ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengaruh pada tanaman kacang hijau yang diperdengarkan bunyi Murottal Qur’an, musik klasik, musik dangdut, dan musik rock?
2. Manakah di antara tanaman kacang hijau pada setiap kelompok tersebut yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan paling baik?
3. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada setiap perlakuannya?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mini riset ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh bunyi Murottal Qur’an, musik klasik, musik dangdut, dan musik rock terhadap tanaman kacang hijau
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau mana  yang paling bagus
3. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada setiap perlakuannya

1.4 Manfaat Penelitian
    1.4.1Bagi petani kacang hijau
Hasil dari mini riset ini dapat memberikan informasi kepada petani bahwa setiap musik dengan jenis tertentu memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Dengan adanya pengetahuan tersebut, para petani dapat memanfaatkannya dalam proses menanam kacang hijau sehingga menghasilkan kacang hijau dengan kualitas yang baik dengan waktu yang lebih singkat.

    1.4.2 Bagi para kolektor tanaman
Hasil mini riset ini,dapat memberikan informasi bagi  para kolektor tanaman bahwa musik memiliki peran dalam pertumbuhan tanaman sehingga mereka dapat memanfaatkan musik itu dalam menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas.

1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam mini riset ini adalah peneliti memakai tanaman kacang hijau. Tanaman ini akan ditanam dari bibit. Media tanam yang dipakai adalah kapas yang dimasukkan kedalam gelas plastik yang terlebih dahulu di lubangi menggunakan paku  dengan jenis yang sama untuk setiap tanaman. Dalam percobaan ini terdapat delapan kelompok tanaman yang kemudian di bagi rata menjadi empat kelompok kecil yang mana pada empat kelompok pertama di letakkan di tempat terang dan empat kelompok yang kedua di letakkan di tempat gelap, untuk setiap empat kelompok tanaman itu akan diperdengarkan empat jenis musik yang berbeda selama tiga puluh menit per hari. Jenis bunyi yang diperdengarkan adalah Murottal Qur’an, musik klasik, musik Dangdut, dan musik Rock. Musik klasik yang diperdengarkan adalah Beethoven ‘ Fur Elise”. Musik rock yang diperdengarkan adalah Avanged sevenfold “To End the Rapture”, Musik dangdut yang diperdengarkan adalah Ayu Ting Ting “ Sik asik”. Murottal Quran yang diperdengarkan adalah Surat Al-Fatihah. Pertumbuhan dilihat dari bertumbuhnya bibit kacang hijau selama lima hari. Dari pertumbuhan tersebutakan diteliti ketinggian dan panjang daun tanaman.
1.6 Hipotesis
Hipotesis peneliti adalah tanaman kacang hijau yang diperdengarkan Murottal Qur’an memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik, yang kedua tanaman kacang hijau yang mendengarkan music klasik memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang cukup baik, lalu tanaman kacang hijau yang mendengarkan musik Dangdut dan yang terakhir adalah musik rock relatif kecil.
METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Mini riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” ini dilaksanakan selama enam hari yakni mulai hari Rabu 30 April 2014 - Selasa 06 Mei 2014 di Ma’had Sunan Ampel Al-Ali Mabna Ibnu Kholdun kamar 1 Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim  Malang Jl. Gajayana no 50
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada Mini Riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
Sendok teh                  1 buah
Gelas kaca/cangkir      1 buah
Gelas aqua plastik       8 buah
Korek api                    1 buah
Lilin                             1 buah
Paku                            1 buah
Bolpoin                       1 buah
Kertas                          1 buah
Penggaris                     1 buah
Stabilo                         1 buah
Double tip                   1 buah
Laptop                         1 buah
Lemari                         1 buah
2.2.2 Bahan
Bahan-Bahan yang digunakan pada mini riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
Kacang hijau                           24 biji
Kapas                                      secukupnya
Air                                           secukupnya
Musik Klasik                           1 buah
Musik Rock                             1 buah
Musik Dangdut                       1 buah
Murottal Qur’an                      1 buah

2.3 Langkah Kerja
Langkah kerja yang harus dilakukan pada mini riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
2.3.1 Penyiapan Biji Kacang Hijau
a. Disiapkan alat dan bahan (gelas kaca, benih kacang hijau,air)
b. Dimasukkan air kedalam gelas kaca
c. Dimasukkan benih kacang hijau yang sudah dipilih ke dalam gelas kaca yang sudah diisi air
d. Dibiarkan selama enam jam

           
























 




Gambar 1. Penyiapan biji kacang hijau

2.3.2 Penyiapan Media Tanam
a. Disiapkan alat dan bahan (gelas aqua plastic, kapas, paku, korek, lilin, kertas, bolpoin, stabilo,air,sendok)
b. Dinyalakan lilin dengan menggunakan korek api
c. Dilubangi gelas aqua plastic menggunakan paku yang telah dibakar dengan lilin
d. Ditempelkan kertas yang telah di beri label perlakuan ke gelas plastic dengan double tip, label perlakuan sesuai dengan yang dipaparkan di batasan masalah
e. Dimasukkan kapas ke dalam gelas plastic setebal 0,5 cm
f. Dibasahi dengan air satu sendok teh setiap gelasnya

           






 




Gambar 2. Penyiapan Media Tanam

 2.3.3 Penanaman Benih Kacang Hijau ke dalam Media Tanam
a. Disiapkan alat dan bahan (sendok, benih kacang hijau yang sudah direndam, media tanam)
b. Diambil tiga benih kacang hijau dari tempat perendaman menggunakan sendok
c. Diletakkan benih kedalam media tanam

Screen ClippingScreen Clipping           









 



Gambar 3. Penanaman benih kacang hijau ke dalam media tanam

2.3.4. Pengukuran Tanaman Kacang Hijau
a. Diukur tinggi dan daun tanaman kacang hijau menggunakan Penggaris
b. Dicatat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan
2.3.5.  Penyiraman Tanaman Kacang Hijau
a. Disiram tanaman kacang hijau dengan air sebanyak satu sendok teh setiap pagi hari
2.3.6. Pemberian Perlakuan terhadap Tanaman Kacang Hijau
a. Diberi perlakuan yang berbeda terhadap delapan kelompok tanaman yang kemudian di bagi rata menjadi empat kelompok kecil
b. Diletakkan di tempat terang untuk empat kelompok pertama dan empat kelompok kedua di letakkan di tempat gelap.
c. Diperdengarkan empat jenis usic yang berbeda selama tiga puluh menit per hari untuk empat kelompok tanaman tersebut. Jenis bunyi yang diperdengarkan adalah jenis usic klasik, Rock, Dangdut, dan Murottal Qur’an.















 






     (a). Perlakuan terang                                                              (b). Perlakuan gelap


 






                                              (c). Perlakuan pendengaran music
Gambar 4. . Pemberian perlakuan terhadap tanaman kacang hijau
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambar Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti selama 5 hari adalah




























 

































3.2. Data Hasil Pengamatan

Data  hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti selama 5 hari adalah





























Screen Clipping






 
















































3.2 Pembahasan
            3.2.1 Perlakuan Bunyi
Hasil pengamatan yang penelit lakukan menunjukkan bahwa pertumbuhan kacang hijau yang diperdengarkan murottal quran mengalami pertumbuhan yang relatif pesat dibanding yang lain. Pada musik klasik dan musik dangdut mangalami peningkatan tinggi yang cukup baik. Sedangkan, pada musik rock, tumbuhan mengalami peningkatan tinggi yang relatif kecil. Hasil ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa frekuensi musik yang sesuai pada tanaman akan memberikan dampak yang positif (Tjitrosoma,1984).
Dalam hal ini, sebuah bunyi memiliki frekuensi tertentu yang dibutuhkan stomata pada kecambah untuk terbuka. Literatur yang peneliti dapat juga mengatakan hal yang sama, dalam (Tjitrosoma,1984)Ketika suara dengan frekuensi tertentu dimainkan pada tumbuhan,stomata tumbuhan akan terbuka”. Terbukanya stomata menyebabkan penyerapan air lebih efektif sehingga tumbuhan kecambah dapat berkembang dengan baik. Musik dangdut dan musik rock memiliki frekuensi getaran masing-masing. Namun, frekuensi getaran yang dihasilkan oleh musik dangdut dan musik rock kurang sesuai dengan tanaman kecambah sehingga pertumbuhan kecambah menjadi lambat dan mengalami gangguan dalam pertumbuhannya. Bunyi khas dari musik rock berasal dari gitar listrik dan penggunaan bake beat yang sangat menonjol pada rhythem section (Fathur, 2010). Beat pada musik rock sangat dominan sehingga menutupi komponen lainya, yaitu melodi dan harmoninya.
Literatur yang peneliti gunakan juga menegaskan musik yang selaras menyebabkan tanaman berkembang lebih baik, dan hal inilah yang tidak dimiliki music rock. Berbeda dengan. Musik klasik yang memiliki perpaduan unsur musik yang baik dengan menggabungkan ketiga komponen dasar yaitu ritme, melodi dan harmoni (Sri Ety, 2010:11). Di dalam musik yang sehat terjadi keseimbangan antara tiga komponen tersebut. Lalu untuk Murottal Quran dalam pembacaan tiap ayat-ayatnya dengan baik mengandung dampak positif melebihi music klasik, karena dalam pembacaan ayat-ayat alquran yang baik dan benar memiliki tekanan tajwid yang variatif dengan frekuensi tertentu sehingga menyebabkan panjang gelombang yang berbeda. Hal ini ditangkap positif oleh tanaman karena pembacaan ayat-ayat alquran memliki ritme yang halus dan selaras sehingga membawa ketenangan, kemudian juga diiringi dengan melodi yang memperindah setiap bacaanya, harmoni yang dihasilkan membawa ketenangan dan kedamaian.
Bacaan Al-Quran memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan music klasik meskipun keduanya dapat menciptakan harmoni yang indah karena ritme dan melodinya yang selaras. Keduanya berpengaruh terhadap perkembangan IQ dan EQ, tapi tidak keduanya berperan dalam SQ. Musik klasik tidak mempunyai peran dalam pembetukan SQ karena dalam kalimatnya hanya menyangkut tentang sebagian peristiwa tentang kehidupan. Sangat berbeda dengan ayat-ayat al-quran, karena dalam setiap ayatnya al-quran menjelaskan tentang keadaban, sikap positif, dan kalimatnya yang santun dan bersastra tinggi karena memang ciptaan langsung dari Allah SWT Tuhan semesta alam. Disisi lain SQ tidak hanya dimiiki dan dimengerti oleh manusia saja, tapi tumbuhanpun memiliki SQ. Dalam sebuah penelitian oleh Profesor William Brown, menemukan tumbuhan yang bertasbih Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis. Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris dimana salah seorangnya adalah peneliti muslim. Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada zaman Rasulullah SAW hidup dimana tulisan tersebut merupakan Tuhan daripadanya dan Tuhan semesta alam.
Penelitian diatas menunjukkan akan keagungan Allah SWT yang telah membuat makhluk ciptaannya selalu bertasbih padanya dan bukan hanya manusia tapi juga tumbuhan. Dalam surat Al-Isra’ ayat 44 Allah berfirman :
كَانَ إِنَّهُ تَسْبِيحَهُمْ تَفْقَهُونَ لاوَلَكِنْ بِحَمْدِهِ يُسَبِّحُ إِلا شَيْءٍ مِنْ وَإِنْ فِيهِنَّ وَمَنْ وَالأرْضُ السَّبْعُ السَّمَاوَاتُ لَهُ تُسَبِّحُ
غَفُورًا حَلِيمًا
Artinya :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. 
Ayat di atas menjelaskan bagaimana Allah telah menciptakan semua makhluk mempunyai SQ dengan bukti bahwa semua makhluk yang diciptakannya bertasbih mengagungkan namanya, tapi mereka (tanaman, hewan dll) bertasbih dengan bahasa yang berbeda sehingga kita tidak mengetahui karena keterbatasan manusia. Namun dari bukti diatas telah membuktikan keakuratan Al-quran bahwa firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 44 ini adalah benar adanya. Lalu apa hubungan perkembangan SQ dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan? Tumbuhan juga dapat bertasbih dan bertahmid kepada Allah SWT dan dengan adanya SQ yang terdapat dalam ayat al-quran ini dapat menunjang bertasbihnya tumbuhan kepada Allah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau lebih cepat melebihi music klasik yang tak dapat mengisi factor bertasbih yang dilakukan tumbuhan setiap saat.
            3.2.2 Perlakuan Tempat
Hasil pengamatan dari perlakuan tempat diketahui bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhannya lebih tinggi daripada yang berda di tempat terang. Hal yang menjadi pembahsan kali ini adalah kadar auksin pada tanaman. Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda pada tahun 1962, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan  koleoptil oat kearah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went di daerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari (Salisbury dan Ross, 1995).
            Berpedoman dengan literatur diatas diketahui bahwa terjadi pembengkokan koleoptil oat kearah cahaya yang dikenal dengan fototropisme, pembengkokan ini terjadi karena bagian tanaman yang terkena sinar matahari memperlambat kerja auksin (hormone pertumbuhan) sehingga tumbuhnya menjadi lambat dan sebaliknya pada bagian tumbuhan yang tidak terkena cahaya maka hormone auksinnya akan terpacu tumbuh sehingga dapat meacu pertumbuhan tanaman. Maka didapatlah hasil diatas tanamannya bengkok karena sebagian terkena sinar matahari dan sebagian lainnya tidak.
            Berbekal bahasan diatas diketahui bahwa mengapa tanaman kacang hijau yang peneliti tanam di tempat gelap dan di tempat terang berbeda. Ini dikarenakan kadar hormone auksin yang didapt tanamanpun berdeda. Tanaman kacang hijau yang mendapat perlakuan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat karena hormone auksin (hormone pertumbuhan) tidak terhambat karena cahaya sehingga pertumbuhan akan terjadi lebih cepat. Namun sebaliknya, pada tanaman kacang hijau yang mendapat perlakuan di tempat yang terang pertumbuhannya akan reatif lebih pendek dari yang ditanam di tempat yang gelap karena cahaya akan memeperlambat kerja dari auksin (hormone pertumbuhan).
Tidak dipungkiri bahwasannya faktor lingkungan lain dan genetik juga amat berperan dalam jalannya pertumbuhan, sebagaimana dalam (Sutarmi,1978 dalam Salisbury dan Ross,1995) bahwa “Faktor dalam pertumbuhan missal: asimilasi, pembentukan protoplasma baru, peningkatan dalam ukuran dan berat hasil tumbuhan. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu kadar air dan udara dalam tanah,kelembaban udara, intensitas cahaya, tanah serta ketersediaan mineral”. Tidak dapat terhindari bahwa pengaruh tersebut juga dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang peneliti tanam.



KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan  yang  dapat  ditarik  dari  hasil penelitian ini antara lain adalah
1.      Bahwa setiap jenis musik memiliki freskuensi getaran dan gelombang yang berbeda-beda, dimana perbedaan tersebut akan mempengaruhi terbukanya stomata pada tanaman (Dwidjoseputro,1990). Dengan terbukanya stomata pada tanaman akan membuat tingkat penyerapan terhadap air, nutrisi dan mikroelemen lain yang dibutuhkan tanaman. Diluar kepala kita ketahui bahwa faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman apakah lebih tinggi atau lebih rendah.
2.      Diketahui dari hasil pengamatan bahwa pertumbuhan yang paling baik dimiliki oleh tanaman yang diperdengarkan Murottal Quran, kemudian musik klasik yang memiliki tinggi cukup baik, dan kemudian musik dangdut dan music rock yang memiliki pertumbuhan relatif kecil.
3.      Yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau meliputi beberapa faktor yang pertama adalah faktor perlakuan tempat, jika diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan akan lebih cepat karena auksin yang aktif dan sebaliknya diletakkan ditempat yang terang auksin terhambat sehingga tanaman kurang tinggi. Yang kedua adalah perlakuan musik, musik yang diperdengarkan memiliki frekuensi dan getaran suara yang berbeda-beda, yang ketiga adalah faktor genetic tanaman.
4.2 Saran
Saran peneliti pada praktikum kali ini adalah praktikum ini mengulas hanya beberapa materi dalam Al-Quran Al-Karim yang merupakan kalam dari Allah SWT, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan mengintergrasikannya dengan ilmu pengetahuan. Masih banyak materi dalam Al-Quran yang belum kita simak lebih dalam makna dan kandungannya, mungkin dari peneliti lain mampu mengulas materi lain dalam Al-Quran kemudian dapat di intergrasikan dengan ilmu pengetahuan agar lebih dapat menambah keimanan kita tentang bukti keotentikan Al-Quran di mata Ilmu pengetahuan luas.

DAFTAR PUSTAKA
Asti. 2009. Pengaruh Al-Qur’an terhadap Fisiologi dan Psikologi. http://cybermg.com diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Ad-Dihami.2005.MenjagaHatiCetakan Kesatu. Jakarta: Ema Insani
Al-Qarni. 2009. Terapi Musik, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress
Dwidjoseputro,D.1990.PengantarFisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Dhani. 2003. Musik Klasik . http://blog.dhani.org diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Fathur, 2010. Musik Rock. http://www.rollitup.org/advanced-marijuana-cultivation/294405-influence-music-rock.html  diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Goldsworthy, F.R., dan Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. UGM Press,   Yogyakarta.
Heru. 2008. Ruqyah Syar’I Berlandaskan Kearifan Lokal. http://trainermuslim.com diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Hill, Amelia. 2010. Does Music Affect Plant Growth?.http://www.suite101.com/content/does-music-affect-plant-growth-a282993 diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Jberry. 2010. Influence of Music on Plants. http://www.rollitup.org/advanced-marijuana-cultivation/294405-influence-music-plants.html  diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Lakitan, B.1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mustamir. 2009. Manfaat mendengarkan Al-Qur’an.http://www.andiwahyudi.com.
Purna, A. 2006. Murottal. Terdapat dalam http://purna.wordpress.com diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Salisbury, F.B. dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.
Sri, Ety. 2010. Seni Musik. Jakarta: Swadayana Murni.     
Tjitrosoma, S.S.1984. Botani Umum 3. Angkasa, Bandung.
Wikipedia.2014.Dangdut. http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut  (Dede, 2010). diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Yani, Ahmad . 2002. Uraian Dakwah Ramadhan Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Tunas Melati



You May Also Like

4 comments