PENGARUH BUNYI/SUARA MUSIK
TERTENTU TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)
Ario Miftahul Hikmah
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Telah
dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh bunyi/suara
musik tertentu terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Penelitian
ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pada
jenis musik tertentu dapat
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan kacang hjau.
Jenis musik yang dipakai dalam perlakuan adalah musik klasik, musik rock,
musik dangdut, dan Murottal Quran. Parameter yang diukur adalah panjang daun dan lebar
daun. Perlakuan pada tanaman dilakukan dengan
memberi musik selama 30 menit setiap hari. Hasil
akhir menunjukkan bahwa pertumbuhan kacang hijau yang
diperdengarkan murottal quran mengalami pertumbuhan yang relatif pesat
dibanding yang lain. Pada musik klasik dan musik dangdut mangalami peningkatan
tinggi yang cukup baik. Sedangkan, pada musik rock, tumbuhan mengalami
peningkatan tinggi yang relatif kecil.
Kata Kunci: Bunyi, Musik, Pertumbuhan, dan Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
1.1
PENDAHULUAN
Pada
zaman sekarang, musik telah menjadi bagian hidup seseorang. Setiap hari, orang
pasti mendengarkan musik. Di rumah, setiap orang dapat memutar lagu dari MP3. Di sekolah,
setiap hari diputarkan lagu-lagu rohani. Bahkan, pusat-pusat perbelanjaan pun
memutar lagu sepanjang hari agar tercipta suasana yang nyaman. Bahkan, bagi
beberapa orang, musik menjadi teman ketika sedang belajar dan menjadikan musik
sebagai teman tidur. Musik begitu saja mengalir dalam hidup seseorang, emosi
pun juga dapat dipengaruhi oleh musik. Di saat sedang senang maupun sedih
mendengarkan musik sangat digemari, musik sebaliknya juga kadang mempengaruhi
perasaan seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa musik sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia.
Musik
adalah bunyi yang diterima oleh
individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera
seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: bunyi/kesan
terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, suatu karya seni dengan
segenapunsur pokok dan pendukungnya, segala bunyi yang dihasilkan secarasengaja
oleh seseorang atau lebih dan disajikan sebagai musik. Musik menghasilkan
getaran suara dan gelombang dengan frekuensi tertentu sesuai jenis musiknya
(Jberry. 2010).
Jenis-jenis
musik tersebut antara lain adalah musik klasik, music rock, musik dangdut, dan
murottal Qur’an. Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir
dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik di golongkan
melalui periodisasi tertentu, mulai dari
periode klasik, diikuti oleh barok,
rokoko, dan romantik. Pada era in, nama-nama besar seperti Bach, Mozart,
atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto
solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para composer
klasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka
rubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata
untuk mempermudah, terutama untuk kepentingan akademis (Dhani, 2003).
Musik
rock adalah genre musik populer
yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50-an. Akarnya berasal
dari rhythm and blues,
musik country dari tahun 40 dan
50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga
mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz
dan musik klasik (Fathur, 2010).
Bunyi
khas dari musik rock berasal dari gitar listrik atau
gitar akustik , dan penggunaan back
beat yang menonjol pada rhythm section dengan gitar bassdandrum,
dan kibor seperti organ atau piano.
Dalam bentuk murninya, musik rock mempunyai tiga chords, bakcbeat yang
konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik (Fathur, 2010).
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang diIndonesia.Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi
menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) danArab (pada cengkok dan harmonisasi).
Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-anmembuka masuknya
pengaruh musik barat yang kuat denganmasuknya penggunaangitar listrik dan juga bentuk
pemasarannya.Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang
dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut
sangatterbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari
keroncong,langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music
(Wikipedia,2014).
Penyebutan nama dangdut merupakan onomatopedari suara permainan tabla
(dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi
oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnyaadalah sebutan sinis dalam
sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat
populer di kalangan masyarakatkelas pekerja saat itu
(Wikipedia,2014)
Seperti
halnya musik, sebagai orang Islam tentu lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an
menjadi lagu yang sudah tidak asing lagi didengar setiap harinya. Al-quran menjadi
pedoman setiap manusia dalam hal apapun, karena Al-quran memiliki kelebihan
dibandingkan musik-musik yang lain ketika dilantunkan. Karena Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diyakini kebenarannya, dan dijadikan
salah satu syarat keimanan bagi setiap muslim. Dalam sejarah turunnya Al-Qur’an
Ayat suci Al-Qur’an diturunkan dikota Makkah dan dikota Madinah Munawarah
(Asti, 2009). Kalam yang terdapat dalam Al-quran bernilai sastra tinggi,
karenanya lantunan Al-quran amat digemari bahkan orang-orang yang tidak faham
bahasa Arab. Karena itulah Al-quran menjadi sesuatu yang urgen bagi kehidupan
manusia salah satunya adalah karena nilai sastranya yang amat tinggi yang tak
lekang dimakan zaman.
Bukan
hanya digemari karena nilai sastranya, Al-Qur’an juga merupakan obat yang
komplet untuk segala jenis penyakit, baik penyakit hati maupun penyakit fisik,
baik penyakit dunia maupun penyakit akhirat (Ad-Dihami, 2005), sedangkan Yani
Ahmad (2002) menyatakan bahwa Al-Qur’an bermanfaat untuk menjadi obat, penawar
dan penyembuh dari berbagai persoalan hidup manusia.
Musik
tidak hanya mempengaruhi manusia tetapi juga mempengaruhi makhluk hidup lain,
yaitu tumbuhan. Walaupun tumbuhan tidak memiliki telinga dan mendengarkan musik
seperti manusia, namun,telah dibuktikan bahwa stomata pada tumbuhan merespon
adanya music (Jberry, 2010).
Ketika
musik dengan frekuensi tertentu dimainkan padatumbuhan, stomata tumbuhan akan
terbuka. Terbukanya stomata akanmenyebabkan penyerapan pupuk yang lebih efisien
daripada tumbuhan tanpa dimainkan musik. Penyerapan pupuk yang baik diikuti
dengantumbuh kembang tanaman yang lebih baik sehingga menyebabkantumbuhan yang
didengarkan musik berkembang lebih baik (Dwidjoseputro,1990).
Selain
itu, pemberian musik secara terputus-putus selama 30 menit setiap hari memberi
pengaruh yang lebih baik pada tumbuhan dibandingkan dengan pemberian musik
secara konstan selama 8 jam. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan
oleh Dorothy Retallack.Tanaman-tanaman yang mendengarkan nada-nada yang konstan
selama 8 jam sehari dan mati dalam waktu 14 hari. Sedangkan tanaman yang
diperdengarkan musik secara terputus putus tumbuh sangat subur dan
sehat bahkan lebih dari tanaman-tanaman yang tidak diperdengarkan
musik sama sekali. (Amelia Hill, 2010).
Selain
itu, adanya penelitian bahwa tanaman akan berkembang lebih baik bila di
perdengarkan musik yang selaras. Musik tersebut haruslah musik yang teraturan,
tertib dan harmonis sehingga dapat menciptakan keadaan yang stabil dan nyaman
sehinnga tumbuhan dapat bertumbuh dengan baik (Dede, 2010).
Kacang adalah tumbuhan anggota genus Phaseolus. Tanaman Kacang Hijau memiliki banyak nama popular di berbagai
Negara,di Filipina disebut Balatong
dan di China disebut chi xiao do. Dalam
tata nama ilmiah Kacang Hijau mempunyai klasifikasi sebagai berikut (Dwidjoseputro,1990)
:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
Apakah
musik dan Murottal Qur’an juga mempengaruhi kehidupan makhluk hidup lain
selain manusia, seperti tumbuhan? Apakah saat tumbuhan diperdengarkan musik dan
Murottal Qur’an,tumbuhan juga dapat merasakan manfaat dari musik dan Murottal
Al-Qur’an itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, peneliti melakukan
sebuah penelitian terhadap tanaman kacang hijau untuk membuktikan
pertanyaan di atas yang sekaligus akan diurgensikan dengan ayat Al-Quran surat
Al-isra’ ayat 44 sebagai perbandingan spiritual sehingga dalam praktikum ini
tidak hanya dilakukan dengan perbandingan literatur teori dan pemikiran manusia
tapi juga kalam Allah SWT yaitu ayat-ayat Al-Qur’an.
Qur’an
Surat Al-isra’ ayat 44 :
كَانَ إِنَّهُ تَسْبِيحَهُمْ تَفْقَهُونَ لاوَلَكِنْ
بِحَمْدِهِ يُسَبِّحُ إِلا شَيْءٍ مِنْ وَإِنْ فِيهِنَّ وَمَنْ وَالأرْضُ السَّبْعُ
السَّمَاوَاتُ لَهُ تُسَبِّحُ
غَفُورًا
حَلِيمًا
Artinya
:
Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.
Mini
riset ini berlatar belakang surat Al-Isra’ ayat 44 ini, bahwasannya semua
makhluk hidup juga melakukan tasbih dan tahmid kepada Allah SWT dan tidak hanya
manusia. Akan tetapi sebagai manusia tidak mengerti dan tidak mengetahui akan
tasbih yang mereka ucapkan. Oleh karena itu diadakannya peneliti ini akan coba
dibahas tentang bukti bahwa tanaman juga memiliki SQ dengan implementasinya
adalah bertasbih dan bertahmid menyebut nama Allah sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang akan dibahas dalam mini riset ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa pengaruh pada tanaman kacang hijau yang diperdengarkan bunyi Murottal
Qur’an, musik klasik, musik dangdut, dan musik rock?
2.
Manakah di antara tanaman kacang hijau pada setiap kelompok tersebut yang
memiliki pertumbuhan dan perkembangan paling baik?
3.
Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau pada setiap perlakuannya?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian mini riset ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh bunyi Murottal Qur’an, musik klasik, musik dangdut,
dan musik rock terhadap tanaman kacang hijau
2.
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau mana yang paling bagus
3.
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan pada setiap perlakuannya
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1Bagi petani kacang hijau
Hasil
dari mini riset ini dapat memberikan informasi kepada petani bahwa setiap
musik dengan jenis tertentu memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman. Dengan adanya pengetahuan tersebut, para petani dapat memanfaatkannya
dalam proses menanam kacang hijau sehingga menghasilkan kacang hijau dengan
kualitas yang baik dengan waktu yang lebih singkat.
1.4.2 Bagi para kolektor tanaman
Hasil
mini riset ini,dapat memberikan informasi bagi
para kolektor tanaman bahwa musik memiliki peran dalam pertumbuhan
tanaman sehingga mereka dapat memanfaatkan musik itu dalam menghasilkan tanaman
yang unggul dan berkualitas.
1.5
Batasan Masalah
Batasan
masalah dalam mini riset ini adalah peneliti memakai tanaman kacang hijau.
Tanaman ini akan ditanam dari bibit. Media tanam yang dipakai adalah kapas yang
dimasukkan kedalam gelas plastik yang terlebih dahulu di lubangi menggunakan
paku dengan jenis yang sama untuk setiap
tanaman. Dalam percobaan ini terdapat delapan kelompok tanaman yang kemudian di
bagi rata menjadi empat kelompok kecil yang mana pada empat kelompok pertama di
letakkan di tempat terang dan empat kelompok yang kedua di letakkan di tempat
gelap, untuk setiap empat kelompok tanaman itu akan diperdengarkan empat
jenis musik yang berbeda selama tiga puluh menit per hari. Jenis bunyi
yang diperdengarkan adalah Murottal Qur’an, musik klasik, musik Dangdut, dan
musik Rock. Musik klasik yang diperdengarkan adalah Beethoven ‘ Fur
Elise”. Musik rock yang diperdengarkan adalah Avanged sevenfold “To End
the Rapture”, Musik dangdut yang diperdengarkan adalah Ayu Ting Ting “ Sik
asik”. Murottal Quran yang diperdengarkan adalah Surat Al-Fatihah. Pertumbuhan
dilihat dari bertumbuhnya bibit kacang hijau selama lima hari. Dari
pertumbuhan tersebutakan diteliti ketinggian dan panjang daun tanaman.
1.6
Hipotesis
Hipotesis
peneliti adalah tanaman kacang hijau yang diperdengarkan Murottal Qur’an
memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik, yang kedua tanaman
kacang hijau yang mendengarkan music klasik memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang cukup baik, lalu tanaman kacang hijau yang mendengarkan musik
Dangdut dan yang terakhir adalah musik rock relatif kecil.
METODE
PRAKTIKUM
2.1.
Waktu dan Tempat
Mini
riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan
Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
(Phaseolus radiatus)” ini dilaksanakan selama enam hari yakni mulai hari Rabu
30 April 2014 - Selasa 06 Mei 2014 di Ma’had Sunan Ampel Al-Ali Mabna Ibnu
Kholdun kamar 1 Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana no 50
2.2
Alat dan Bahan
2.2.1
Alat
Alat-alat
yang digunakan pada Mini Riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik
Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
Sendok
teh 1 buah
Gelas
kaca/cangkir 1 buah
Gelas
aqua plastik 8 buah
Korek
api 1 buah
Lilin 1 buah
Paku 1 buah
Bolpoin 1 buah
Kertas 1 buah
Penggaris 1 buah
Stabilo 1 buah
Double
tip 1 buah
Laptop 1 buah
Lemari 1 buah
2.2.2
Bahan
Bahan-Bahan
yang digunakan pada mini riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal Quran, Musik
Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
Kacang
hijau 24 biji
Kapas
secukupnya
Air
secukupnya
Musik
Klasik 1 buah
Musik
Rock 1 buah
Musik
Dangdut 1 buah
Murottal
Qur’an 1 buah
2.3
Langkah Kerja
Langkah
kerja yang harus dilakukan pada mini riset tentang “ Pengaruh Bunyi Murottal
Quran, Musik Klasik, Musik Dangdut, dan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” adalah sebagai berikut:
2.3.1
Penyiapan Biji Kacang Hijau
a.
Disiapkan alat dan bahan (gelas kaca, benih kacang hijau,air)
b.
Dimasukkan air kedalam gelas kaca
c.
Dimasukkan benih kacang hijau yang sudah dipilih ke dalam gelas kaca yang sudah
diisi air
d.
Dibiarkan selama enam jam
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
|||||||||
Gambar
1. Penyiapan biji kacang hijau
2.3.2
Penyiapan Media Tanam
a.
Disiapkan alat dan bahan (gelas aqua plastic, kapas, paku, korek, lilin,
kertas, bolpoin, stabilo,air,sendok)
b.
Dinyalakan lilin dengan menggunakan korek api
c.
Dilubangi gelas aqua plastic menggunakan paku yang telah dibakar dengan lilin
d.
Ditempelkan kertas yang telah di beri label perlakuan ke gelas plastic dengan
double tip, label perlakuan sesuai dengan yang dipaparkan di batasan masalah
e.
Dimasukkan kapas ke dalam gelas plastic setebal 0,5 cm
f.
Dibasahi dengan air satu sendok teh setiap gelasnya
![](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg)
![](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg)
![](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.jpg)
![]() |
![]() |
Gambar
2. Penyiapan Media Tanam
2.3.3 Penanaman Benih Kacang Hijau ke dalam
Media Tanam
a.
Disiapkan alat dan bahan (sendok, benih kacang hijau yang sudah direndam, media
tanam)
b.
Diambil tiga benih kacang hijau dari tempat perendaman menggunakan sendok
c.
Diletakkan benih kedalam media tanam
![Screen Clipping](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png)
![Screen Clipping](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png)
![](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg)
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar
3. Penanaman benih kacang hijau ke dalam media tanam
2.3.4.
Pengukuran Tanaman Kacang Hijau
a.
Diukur tinggi dan daun tanaman kacang hijau menggunakan Penggaris
b.
Dicatat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan
2.3.5. Penyiraman Tanaman Kacang Hijau
a.
Disiram tanaman kacang hijau dengan air sebanyak satu sendok teh setiap pagi
hari
2.3.6.
Pemberian Perlakuan terhadap Tanaman Kacang Hijau
a.
Diberi perlakuan yang berbeda terhadap delapan kelompok tanaman yang kemudian
di bagi rata menjadi empat kelompok kecil
b.
Diletakkan di tempat terang untuk empat kelompok pertama dan empat kelompok
kedua di letakkan di tempat gelap.
c.
Diperdengarkan empat jenis usic yang berbeda selama tiga puluh menit per
hari untuk empat kelompok tanaman tersebut. Jenis bunyi yang diperdengarkan
adalah jenis usic klasik, Rock, Dangdut, dan Murottal Qur’an.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
(a). Perlakuan terang (b). Perlakuan gelap
![]() |
(c). Perlakuan pendengaran music
Gambar
4. . Pemberian perlakuan terhadap tanaman kacang hijau
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Gambar Hasil Pengamatan
Gambar
hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti selama 5 hari adalah
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
3.2.
Data Hasil Pengamatan
![](file:///C:\Users\ASUSCO~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image037.jpg)
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
3.2 Pembahasan
3.2.1 Perlakuan Bunyi
Hasil pengamatan yang penelit lakukan menunjukkan bahwa
pertumbuhan kacang hijau yang diperdengarkan murottal quran mengalami
pertumbuhan yang relatif pesat dibanding yang lain. Pada
musik klasik dan musik dangdut mangalami peningkatan tinggi yang cukup baik.
Sedangkan, pada musik rock, tumbuhan mengalami peningkatan tinggi yang relatif kecil. Hasil ini sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa frekuensi musik yang sesuai pada
tanaman akan memberikan dampak yang positif (Tjitrosoma,1984).
Dalam
hal ini, sebuah bunyi memiliki frekuensi tertentu yang dibutuhkan stomata pada
kecambah untuk terbuka. Literatur yang peneliti dapat juga mengatakan hal yang
sama, dalam (Tjitrosoma,1984) “Ketika
suara dengan frekuensi
tertentu dimainkan pada tumbuhan,stomata tumbuhan akan terbuka”.
Terbukanya stomata menyebabkan penyerapan
air lebih efektif sehingga tumbuhan kecambah dapat berkembang dengan baik.
Musik dangdut dan musik rock memiliki frekuensi getaran masing-masing.
Namun, frekuensi getaran yang dihasilkan oleh musik dangdut dan musik
rock kurang sesuai dengan tanaman kecambah sehingga pertumbuhan kecambah menjadi lambat dan
mengalami gangguan dalam pertumbuhannya. Bunyi khas
dari musik rock berasal dari gitar listrik dan penggunaan bake beat yang sangat menonjol pada rhythem section (Fathur,
2010). Beat pada musik
rock sangat dominan sehingga menutupi komponen lainya, yaitu melodi dan
harmoninya.
Literatur yang peneliti gunakan juga menegaskan musik yang selaras menyebabkan
tanaman
berkembang lebih baik, dan hal inilah yang tidak dimiliki music rock. Berbeda
dengan. Musik klasik yang memiliki perpaduan unsur musik yang baik dengan menggabungkan ketiga komponen dasar
yaitu ritme, melodi dan harmoni (Sri
Ety, 2010:11). Di dalam musik
yang sehat terjadi keseimbangan antara tiga komponen tersebut. Lalu untuk
Murottal Quran dalam pembacaan tiap ayat-ayatnya dengan baik mengandung dampak
positif melebihi music klasik, karena dalam pembacaan ayat-ayat alquran yang
baik dan benar memiliki tekanan tajwid yang variatif dengan frekuensi tertentu
sehingga menyebabkan panjang gelombang yang berbeda. Hal ini ditangkap positif
oleh tanaman karena pembacaan ayat-ayat alquran memliki ritme yang halus dan
selaras sehingga membawa ketenangan, kemudian juga diiringi dengan melodi yang
memperindah setiap bacaanya, harmoni yang dihasilkan membawa ketenangan dan
kedamaian.
Bacaan
Al-Quran memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan music klasik
meskipun keduanya dapat menciptakan harmoni yang indah karena ritme dan
melodinya yang selaras. Keduanya berpengaruh terhadap perkembangan IQ dan EQ,
tapi tidak keduanya berperan dalam SQ. Musik klasik tidak mempunyai peran dalam
pembetukan SQ karena dalam kalimatnya hanya menyangkut tentang sebagian
peristiwa tentang kehidupan. Sangat berbeda dengan ayat-ayat al-quran, karena
dalam setiap ayatnya al-quran menjelaskan tentang keadaban, sikap positif, dan
kalimatnya yang santun dan bersastra tinggi karena memang ciptaan langsung dari
Allah SWT Tuhan semesta alam. Disisi lain SQ tidak hanya dimiiki dan dimengerti
oleh manusia saja, tapi tumbuhanpun memiliki SQ. Dalam sebuah penelitian oleh Profesor
William Brown, menemukan tumbuhan yang bertasbih Sebuah majalah sains terkenal,
Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang
dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak
bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi
gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan
teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara
yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti
Inggris dimana salah seorangnya adalah peneliti muslim. Yang mengejutkan,
getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan
garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini
lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peniliti muslim ini lalu
mengatakan jika temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak
1400 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada zaman Rasulullah SAW hidup dimana
tulisan tersebut merupakan Tuhan daripadanya dan Tuhan semesta alam.
Penelitian
diatas menunjukkan akan keagungan Allah SWT yang telah membuat makhluk ciptaannya
selalu bertasbih padanya dan bukan hanya manusia tapi juga tumbuhan. Dalam
surat Al-Isra’ ayat 44 Allah berfirman :
كَانَ إِنَّهُ تَسْبِيحَهُمْ
تَفْقَهُونَ لاوَلَكِنْ بِحَمْدِهِ يُسَبِّحُ إِلا شَيْءٍ مِنْ وَإِنْ فِيهِنَّ وَمَنْ
وَالأرْضُ السَّبْعُ السَّمَاوَاتُ لَهُ تُسَبِّحُ
غَفُورًا حَلِيمًا
Artinya :
Langit yang
tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada
suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.
Ayat
di atas menjelaskan bagaimana Allah telah menciptakan semua makhluk mempunyai
SQ dengan bukti bahwa semua makhluk yang diciptakannya bertasbih mengagungkan
namanya, tapi mereka (tanaman, hewan dll) bertasbih dengan bahasa yang berbeda
sehingga kita tidak mengetahui karena keterbatasan manusia. Namun dari bukti
diatas telah membuktikan keakuratan Al-quran bahwa firman Allah dalam surat
Al-Isra’ ayat 44 ini adalah benar adanya. Lalu apa hubungan perkembangan SQ
dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan? Tumbuhan juga dapat bertasbih dan
bertahmid kepada Allah SWT dan dengan adanya SQ yang terdapat dalam ayat
al-quran ini dapat menunjang bertasbihnya tumbuhan kepada Allah sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau lebih cepat melebihi
music klasik yang tak dapat mengisi factor bertasbih yang dilakukan tumbuhan
setiap saat.
3.2.2 Perlakuan Tempat
Hasil
pengamatan dari perlakuan tempat diketahui bahwa tanaman kacang hijau yang
diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhannya lebih tinggi daripada yang berda
di tempat terang. Hal yang menjadi pembahsan kali ini adalah kadar auksin pada
tanaman. Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang
mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda pada tahun 1962, yang menemukan bahwa
suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan
koleoptil oat kearah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah
fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went di daerah koleoptil. Aktifitas
auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari (Salisbury dan Ross, 1995).
Berpedoman dengan literatur diatas
diketahui bahwa terjadi pembengkokan koleoptil oat kearah cahaya yang dikenal
dengan fototropisme, pembengkokan ini terjadi karena bagian tanaman yang
terkena sinar matahari memperlambat kerja auksin (hormone pertumbuhan) sehingga
tumbuhnya menjadi lambat dan sebaliknya pada bagian tumbuhan yang tidak terkena
cahaya maka hormone auksinnya akan terpacu tumbuh sehingga dapat meacu
pertumbuhan tanaman. Maka didapatlah hasil diatas tanamannya bengkok karena
sebagian terkena sinar matahari dan sebagian lainnya tidak.
Berbekal bahasan diatas diketahui
bahwa mengapa tanaman kacang hijau yang peneliti tanam di tempat gelap dan di
tempat terang berbeda. Ini dikarenakan kadar hormone auksin yang didapt
tanamanpun berdeda. Tanaman kacang hijau yang mendapat perlakuan di tempat
gelap akan tumbuh lebih cepat karena hormone auksin (hormone pertumbuhan) tidak
terhambat karena cahaya sehingga pertumbuhan akan terjadi lebih cepat. Namun
sebaliknya, pada tanaman kacang hijau yang mendapat perlakuan di tempat yang terang
pertumbuhannya akan reatif lebih pendek dari yang ditanam di tempat yang gelap
karena cahaya akan memeperlambat kerja dari auksin (hormone pertumbuhan).
Tidak
dipungkiri bahwasannya faktor lingkungan lain dan genetik juga amat berperan
dalam jalannya pertumbuhan, sebagaimana dalam (Sutarmi,1978
dalam Salisbury dan Ross,1995) bahwa “Faktor dalam
pertumbuhan missal: asimilasi, pembentukan protoplasma baru, peningkatan dalam
ukuran dan berat hasil tumbuhan. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman yaitu kadar air dan udara dalam tanah,kelembaban udara, intensitas
cahaya, tanah serta ketersediaan mineral”. Tidak dapat terhindari bahwa
pengaruh tersebut juga dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang
peneliti tanam.
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat ditarik dari
hasil penelitian ini antara lain adalah
1. Bahwa
setiap jenis musik memiliki freskuensi getaran dan gelombang yang berbeda-beda,
dimana perbedaan tersebut akan mempengaruhi terbukanya stomata pada tanaman (Dwidjoseputro,1990).
Dengan terbukanya stomata pada tanaman akan membuat tingkat penyerapan terhadap
air, nutrisi dan mikroelemen lain yang dibutuhkan tanaman. Diluar kepala kita
ketahui bahwa faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman apakah lebih tinggi atau lebih rendah.
2. Diketahui
dari hasil pengamatan bahwa pertumbuhan yang paling baik dimiliki oleh tanaman
yang diperdengarkan Murottal Quran, kemudian musik klasik yang memiliki tinggi
cukup baik, dan kemudian musik dangdut dan music rock yang memiliki pertumbuhan
relatif kecil.
3. Yang
menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada
kacang hijau meliputi beberapa faktor yang pertama adalah faktor perlakuan
tempat, jika diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan akan lebih cepat karena
auksin yang aktif dan sebaliknya diletakkan ditempat yang terang auksin
terhambat sehingga tanaman kurang tinggi. Yang kedua adalah perlakuan musik,
musik yang diperdengarkan memiliki frekuensi dan getaran suara yang
berbeda-beda, yang ketiga adalah faktor genetic tanaman.
4.2 Saran
Saran
peneliti pada praktikum kali ini adalah praktikum ini mengulas hanya beberapa
materi dalam Al-Quran Al-Karim yang merupakan kalam dari Allah SWT, peneliti
mencoba melakukan penelitian dengan mengintergrasikannya dengan ilmu
pengetahuan. Masih banyak materi dalam Al-Quran yang belum kita simak lebih
dalam makna dan kandungannya, mungkin dari peneliti lain mampu mengulas materi
lain dalam Al-Quran kemudian dapat di intergrasikan dengan ilmu pengetahuan
agar lebih dapat menambah keimanan kita tentang bukti keotentikan Al-Quran di
mata Ilmu pengetahuan luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Asti. 2009. Pengaruh Al-Qur’an terhadap Fisiologi
dan Psikologi. http://cybermg.com
diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Ad-Dihami.2005.MenjagaHatiCetakan Kesatu. Jakarta:
Ema Insani
Al-Qarni. 2009. Terapi Musik, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Galangpress
Dwidjoseputro,D.1990.PengantarFisiologi Tumbuhan.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fathur, 2010. Musik Rock. http://www.rollitup.org/advanced-marijuana-cultivation/294405-influence-music-rock.html
diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Goldsworthy, F.R., dan Fisher. 1992. Fisiologi
Tanaman Budidaya Tropik. UGM Press, Yogyakarta.
Heru. 2008. Ruqyah Syar’I Berlandaskan Kearifan
Lokal. http://trainermuslim.com diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Hill, Amelia. 2010. Does Music Affect Plant Growth?.http://www.suite101.com/content/does-music-affect-plant-growth-a282993
diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Jberry. 2010. Influence of Music on Plants. http://www.rollitup.org/advanced-marijuana-cultivation/294405-influence-music-plants.html
diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Lakitan, B.1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Mustamir. 2009. Manfaat mendengarkan
Al-Qur’an.http://www.andiwahyudi.com.
Purna, A. 2006. Murottal. Terdapat dalam
http://purna.wordpress.com diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Salisbury, F.B. dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid 2. ITB Press, Bandung.
Sri, Ety. 2010. Seni Musik. Jakarta: Swadayana
Murni.
Tjitrosoma, S.S.1984. Botani Umum 3. Angkasa,
Bandung.
Wikipedia.2014.Dangdut. http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut (Dede,
2010). diakses pada hari Sabtu 29 Maret 2014
Yani, Ahmad . 2002. Uraian Dakwah Ramadhan Cetakan
Ketiga. Jakarta: PT Tunas Melati