Pentingnya Pelestarian Permaian Tradisional Galasin (Gobak Sodor) Sebagai Sarana Silaturrahmi

by - 6:24 AM


Bermain merupakan suatu aktivitas yang tidak pernah kita tinggalkan, terutama saat kita masih berusia kanak-kanak. Dengan bermain banyak hal yang dapat kita pelajari. Setiap bangsa di dunia mempunyai permainan, yang secara umum dinamakan permainan khas/tradisional. Permainan tradisional di dunia ini baik untuk orang dewasa maupun anak-anak pada umumnya berdasarkan gerak tubuh seperti berlari dan melompat, atau berdasarkan kegiatan sosial sederhana seperti kejar-kejaran, bersembunyi-sembunyian dan berkelaqhi-kelahian. Adapula yang berdasarkan kecakatan tangan seperti berhitung, melempar batu kesuatu lubang tertentu, atau berdasarkan keadaan untung-untungan seperti bermain dadu.
Terlebih lagi negara Indonesia yang kita diami ini, Indonesia yang terkenal dengan negeri yang kaya akan budaya dan suku bangsa ini tentu saja berbanding lurus dengan banyaknya permainan tradisional yang dimiliki. Permainan sebagai satu diantara jenis kegiatan yang mencirikan suatu identitas bangsa perlu sekali untuk dilestarikan. Menurut  Bishop dan Curtis (2005) mendefinisikan permainan tradisional sebagai perminan yang telah diturunkan dari satu generasi kegenerasi  berikutnya, mengandung nilai “baik,positif, bernilai, dan diinginkan”. Permainan tradisional sebagian besar berupa permainan anak yang merupakan bagian dari folklore.Permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman yang sangat tua, yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dengan masyarakat pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki perempuan, kaya miskin, rakyat bangsawan dengan tiada bedanya. 
Permainan tradisonal merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. Untuk itu pentingnya menjaga dan melestarikan permaiana tradisional sebagaimana menurut Yunus (1981 bahwa permainan tradisional adalah suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan sebagai bagian dari proses perkembangan anak.
            Pada tulisan kali ini penulis akan menjelaskan pentingnya pelestarian permaian tradisional galasin (gobak sodor) sebagai sarana silaturrahmi. Pemilihan jenis permainan ini dilandaskan karena kekhawatiran penulis terhadap generasi muda yang lebih senang bermain sendiri dibandingkan bermain dengan teman sebaya secara kontak fisik (dalam artian ada pertemuan tatap muka secara langsung). Selain itu permainan ini merupakan permainan asli Indonesia yang menurut Albab (2015) menyatakan Gobag Sodor adalah sejenis permainan daerah asli Indonesia. Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata Gobag dan Sodor. Kata Gobag sendiri artinya bergerak dengan bebas, sedangkan sodor artinya tombak.
Galah asin atau galasin yang juga disebut gobak sodor adalah sejenis permainan daerah asli dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan (Hidayat, 2013).
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan (Susanti, 2010).
Permainan Gobag Sodor ini sangat menarik dan menyenangkan, permainan ini juga melatih kerja sama dalam tim, melatih kepemimpinan, mengasah kemampuan otak, mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat, dan meningkatkan kekuatan dan ketangkasan. Selain itu, permainan tradisional Gobag Sodor ini bagi anak-anak akan memberikan pelajaran bagaimana menghadapi dan menyelesaikan konflik yang terjadi antar teman . Banyakya manfaat ini tidak lagi membuat permainan ini digemari generasi sekarang apabila dibndingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan permainan berbasis teknologi lebih digemari generasi sekarang.
Hal ini membuat kontak fisik dan tatap muka setiap anak menjadi berkurang sehingga membuat hubugan silaturrahmi antar teman menjadi semakin renggang. Bandingkan saja dengan sebelum berkembangnya teknologi seperti sekarang anak-anak banyak menghabiskan waktu bermain secara langsung dengan teman-temanya untuk mengisi waktu senggang sedangkan sekarang banyak anak yang lebih memilih bermain secara digital dirumah. Prof. Nurhayati Rahman menyatakan ancaman kepunahan seni tradisi di Indonesia bukan hanya karena ancaman budaya asing, namun karena “ Kita tak punya kecintaan pada diri kita, bangsa kita, Negara kita. Kita bangga kalau bisa impor segala sesuatu, termasuk ilmu pengetahuan. Makanya tak ada penemuan baru, karena terlalu “menurut mereka”, bukan “menurut kita”. Padahal sumber pengetahuan kita berlimpah”.
Perminan galasin dapat dikatakan sebagai sarana silaturrahmi dikarenakan permainan ini menuntut kita untuk berkontak fisik secara langsung. Sebagaimana menurut Generasi Muda Kulonprogo (GMK) permainan ini, merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan sikap kebersamaan. Dengan sikap ini akan menjadikan kita sebagai manusia yang peduli terhadap sesama. Kepedulian ini bisa dilakukan dalam bentuk silaturrahmi.
Islam telah memerintahkan umatnya untuk terus menyambung sillaturrahmi antar saudara sesama muslim  maupun non-muslim. Pentingnya menyambung sillaturrahmi tersebut dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur’an maupun dalam sabda Rasulullah SAW dalam hadits.
Allah berfirman dalam QS Hujurat ayat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ -١٠-
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Dalam ayat diatas, dijelaskan bahwa umat Islam itu bersaudara sehingga tali sillaturrahmi antar sesama umat Islam harus tetap dijaga. Dengan menjaga tali sillaturrahmi tersebut, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya pada orang tersebut. Rasulullah SAW juga sering menyampaikan betapa pentingnya seorang manusia untuk tetap menjaga hubungannya dengan manusia lainnya.
“Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya Rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga” (HR. Bukhari).
“Tidak ada dosa yang Allah SWT lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi” (HR Tirmidzi).
Dalam hadits-hadits tersebut dapat diketahui bahwa banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan menjaga tali sillaturrahmi. Diantaranya ialah dilapangkan rizkinya, diakhirkan ajalnya, diberikan rahmat, diakhirkan siksaan ketika di akhirat, dan masih banyak manfaat lainnya.

Bersumber dari:
Albab, Uliel. 2015. Seru, Bermain `Traditional Sport` Gobak sodor. http://citizen6.liputan6.com/read/2208126/seru-bermain-traditional-sport-gobak-sodor. Diakses pada hari Kamis 08             Juni 2017 pukul 22.10 WIB
Generasi Muda Kulonprogo. 2014. MELIHAT LOMBA GOBAK SODOR ANTAR KECAMATAN DI KULONPROGO. https://kulonprogonews.wordpress.com/2011/05/18/melihat-lomba-gobak-sodor-antar-kecamatan-di-kulonprogo/. Diakses pada hari hari Kamis 08 Juni 2017 pukul 22.10 WIB

You May Also Like

0 comments